Minggu, 11 Oktober 2015

KUTUKAN BERKAH DARI IBU

Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Besar Masjidil Haram, seringkali kita dengar bacaan Al qur’an dengan sempurna lengkap dengan nada tartilnya yang senantiasa menjadi favorit kaum muslim di seantero jagad. Syekh Abdurrahman as-Sudais lahir di Riyadh, Saudi arabia tahun 1961. Pria bersahaja yang berasal dari Bani Anza ini telah berhasil menghafal 30 Juz Al Qur’an pada usia 12 tahun. Tumbuh dan besar di kota Riyadh, Beliau lulus dari pendidikan dasar di Al-Munatha bin Harits, dan melanjutkan pendidikan strata di Fakultas Syari’ah Universtas Riyadh.Pengangkatan Syekh Abdurrahman as – Sudais sebagai Imam sekaligus Khotib Masjidil Haram, Mekkah berlangsung manakala beliau menjadi imam sholat Ashar pada tanggal 22 Sya’ban 1404 H (Rabu 23 Mei 1984) dan menjadi khotib pertama pada 15 Ramadhan 1404 H. (14 Juni 1984).  Dan ditahun yang sama Syeikh Abdurrahman as-Sudais menyabet gelar Master Degree, dengan predikat “Excellent” Fakultas Syari’ah Universitas Imam Muhammad bin Saud, sebuah perguruan tinggi negeri di Riyadh, Arab Saudi.Meraih gelar master, Syekh Abdurrahman as – Sudais diberi  kehormatan sebagai asisten dosen di Universitas Ummul Qura’, sebuah universitas terkemuka di kota Mekkah Al Mukarramah, di universitas tua ini pula sang Imam besar Masjidil Haram meraih gelar Doktornya dengan predikat “Excellent”. Karirnya berlanjut menjadi Dosen Fakultas Syari’ah di universitas Ummul Qura’.Ditengah kecemerlangan karir dan jabatan yang dimiliki Syekh Abdurrahman as – Sudais, sebagai Imam Besar Masjidil Haram, tak banyak yang tahu bahwa keberhasilan nya merupakan hasil dari “kutukan” dari sang Ibunda.  Sebagai mana kenakalan anak pada umumnya,  Abdurrahman as – Sudais kecil yang sedang asyik bermain tanah. Di saat yang sama, sang ibu tengah menyiapkan jamuan makan yang akan diselenggarana sang ayah. Ketika para tamu belum datang untuk menikmati sajian makanan, tiba-tiba kedua tangan bocah mungil itu menggenggam debu dan menaburkan nya diatas makanan yang telah disajikan. Saat sang ibu masuk dan melihatnya perilaku anak nya, sang ibu marah dan “mengutuk” beliau dengan kata – kata  , “idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” (Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di Haramain…!)”Dan Subhanallah, “kutukan” itu di kabulkan oleh Allah SWT,  kini anak yang sempat “dikutuk” oleh sang Ibu itu tumbuh semakin dewasa dan diberikan kehormatan oleh Allah SWT sebagai imam besar masjidil Haram…!!Dari secuplik kisah Abdurrahman as – Sudais kiranya patut menjadi teladan bagi para ibu , calon ibu, ataupun orang tua dalam mendidik putra – putrinya. Dalam kondisi emosional bagaimanapun apapun hendaklah memohon kan kebaikan bagi anak-anaknya. Karena salah satu doa yang pasti dikabulkan Allah SWT adalah doa orang tua untuk putra – putrinya. Sekaligus menjadi peringatan bagi kita agar menjaga lisan dan tidak mendoakan keburukan bagi anak-anaknya. Meski dalam kondisi marah sekalipun. Abdurrahman As-Sudais dianugrahi dengan vocal dan lafadz bacaan Al-Qur`an yang sangat khas. Hampir semua umat muslim yang pernah menunaikan ibadah umroh maupun haji di Masjidil Haram kerap mendengar suaranya. Selain vocalnya yang khas Abdurrahman as – Sudais juga dikenal ramah, lemah lembut, dan dikenal mudah bergaul dengan siapa saja, tanpa membedakan ras dan keturunan. terbukti bahwa  beliau adalah hobi “mengoleksi” banyak bahasa, walaupun hanya sepatah dua patah kata.Berkat “kutukan” sang Ibu pula kini Sang Imam besar Masjidil Haram, Abdurrahman As-Sudais  diangkat oleh Kerajaan Arab sebagai pejabat setingkat menteri dengan jabatan khusus sebagai Kepala Dua Tanah Suci Umat Islam, yaitu Mekkah Al Mukarramah dan dan Madinah Al Munawarrah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

harap jaga kesopanan.
mohon kritk dan saran yang membangun.

Looped Slider

Find Us On Facebook

Gallery

Random Posts

Social Share

Flickr

Events

Gagdet