Selasa, 01 September 2015

MENGENAL LAKSAMANA CHENG HO DAN KEHEBATANYA.





Mengenal muslim si raja Lautan.
Dalam sejarah Indonesia, Laksamana Sam Po Kong dikenal dengan nama Zheng He, Cheng Ho, Sam Po Toa Lang, Sam Po Thay Jien, Sam Po Thay Kam, dan lain-lain. Laksamana Sam Po Kong berasal dari bangsa Hui, salah satu bangsa minoritas Tionghoa. Laksamana Cheng Ho adalah sosok bahariawan muslim Tionghoa yang tangguh dan berjasa besar terhadap pembauran, penyebaran, serta perkembangan Islam di Nusantara. Cheng Ho (1371 – 1435) adalah pria muslim keturunan Tionghoa, berasal dari propinsi Yunnan di Asia Barat Daya. Ia lahir dari keluarga muslim taat dan telah menjalankan ibadah haji yang dikenal dengan haji Ma.

Konon, pada usia sekitar 10 tahun Cheng Ho ditangkap oleh tentara Ming di Yunnan. Pangeran dari Yen, Chung Ti, tertarik melihat Cheng Ho kecil yang pintar, tampan, dan taat beribadah. Kemudian ia dijadikan anak asuh. Cheng Ho tumbuh menjadi pemuda pemberani dan brilian. Di kemudian hari ia memegang posisi penting sebagai Admiral Utama dalam angkatan perang.

Pada saat kaisar Cheung Tsu berkuasa, Cheng Ho diangkat menjadi admiral utama armada laut untuk memimpin ekspedisi pertama ke laut selatan pada tahun 1406. Sebagai admiral, Cheng Ho telah tujuh kali melakukan ekspedisi ke Asia Barat Daya dan Asia Tenggara. Selama 28 tahun (1405 – 1433 M) Cheng Ho telah melakukan pelayaran muhibah ke berbagai penjuru dunia dengan memimpin kurang lebih 208 kapal berukuran besar, menengah, dan kecil yang disertai dengan kurang lebih 27.800 awak kapal. Misi muhibah pelayaran yang dilaksanakan oleh Laksamana Cheng Ho bukan untuk melaksanakan ekspansi, melainkan melaksanakan misi perdagangan, diplomatik, perdamaian, dan persahabatan. Ini merupakan pelayaran yang menakjubkan, berbeda dengan pengembaraan yang dilakukan oleh pelaut Barat seperti Cristopherus Colombus, Vasco da Gamma, atau pun Magelhaes.

Sebagai bahariawan besar sepanjang sejarah pelayaran dunia, kurang lebih selama 28 tahun telah tercipta 24 peta navigasi yang berisi peta mengenai geografi lautan. Selain itu, Cheng Ho sebagai muslim Tiong Hoa, berperan penting dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara dan kawasan Asia Tenggara.

Pada perjalanan pelayaran muhibah ke-7, Cheng Ho telah berhasil menjalankan misi kaisar Ming Ta’i-Teu (berkuasa tahun 1368 – 1398), yaitu misi melaksanakan ibadah haji bagi keluarga istana Ming pada tahun 1432 – 1433. Misi ibadah haji ini sengaja dirahasiakan karena pada saat itu, bagi keluarga istana Ming menjalankan ibadah haji secara terbuka sama halnya dengan membuka selubung latar belakang kesukuan dan agama.

Untuk mengesankan bahwa pelayaran haji ini tidak ada hubungannya dengan keluarga istana, sengaja diutus Hung Pao sebagai pimpinan rombongan. Rombongan haji itu tidak diikuti oleh semua armada dalam rombongan ekspedisi ke-7. Rombongan haji ini berangkat dari Calleut (kuli, kota kuno) di India menuju Mekkah (Tien Fang).

Demikianlah misi perjuangan dan misi rahasia menunaikan ibadah haji yang dijalankan Cheng Ho, dan misi tersebut berhasil. Akan tetapi Cheng Ho merasa sedih karena tidak bisa bebas berlayar menuju tanah leluhurnya, Mekkah, untuk beribadah haji dan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Sebelumnya, pada ekspedisi ke-5, armada Cheng Ho telah berhasil mencapai pantai timur Afrika dalam waktu tiga tahun. Dalam kesempatan tersebut, armada Cheng Ho berkunjung ke kerajaan di Semenanjung Arabiah dan menunaikan panggilan Allah ke Mekkah.

Sejarah tentang perjalanan muhibah Cheng Ho, hingga saat ini masih tetap diminati oleh berbagai kalangan, baik kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya, maupun masyarakat keturunan Tionghoa. Chneg Ho telah menjadi duta pembauran negeri Tiongkok untuk Indonesia yang diutus oleh kaisar Dinasti Ming pada tahun Yong Le ke-3 (1405). Dalam tujuh kali perjalanan muhibahnya ke Indonesia, Laksamana Cheng Ho berkunjung ke Sumatera dan Pulau Jawa sebanyak enam kali.

Kunjungan pertama adalah ke Jawa, Samudera Pasai, Lamrbi (Aceh Raya), dan Palembang. Sebagian besar daerah yang pernah dikunjungi Cheng Ho menjadi pusat dagang dan dakwah, diantaranya Palembang, Aceh, Batak, Pulau Gresik, Semarang (di sekitar Gedong Batu), Surabaya, Mojokerto, Sunda Kelapa, Ancol, dan lain-lain. Gerakan dakwah pada masa itu telah mendorong kemajuan usaha perdagangan dan perekonomian di Indonesia.

Dalam perjalanan muhibahnya, setiap kali singgah di suatu daerah ia banyak menciptakan pembauran melalui bidang perdagangan, pertanian, dan peternakan.

Misi muhibah yang dilakukan Cheng Ho memberikan mamfaat yang besar bagi negeri yang dikunjunginya.***

#CHENG HO LEBIH HEBAT DARI christopher columbus, vasco da gama DAN marco polo.


Misi ekspedisi pelayarannya cheng ho sudah jadi sinyal bertanya nyaris berabad-abad lamanya, tetapi saat ini misteri histori silam yang hebat ini sudah dibongkar kembali. catatan ekspedisi pelayarannya yang ke-7 sebelum saat dia meninggal dunia sudah dimusnahkan oleh pihak kerajaan cina kenapa catatan itu dimusnahkan jadi masalah sampai saat ini.

Yang lantas pertanyaan mengapa umumnya rute ekspedisi cheng ho yaitu lokasi nusantara.Jumlah armada laut yang besar serta sanggup melawan kerajaan majapahit tidak membuatnya penjajah dibumi indonesia. apalagi negara negara yang dulu disinggahinya, terlebih misi ekspedisinya memiliki agenda yang tersendiri kerana cheng ho lebih adalah misi diplomatik disamping menaikkan dampak tiongkok ke semua dunia.

Rute ekspedidi pelayaran waktu tempat yang dilalui oleh armada laut cheng ho ( haji mahmud shams ) diantaranya :

pelayaran ke-1 1405-1407 : champa, jawa, palembang, malaka, aru, sumatra, lambri, ceylon, kollam, cochin, calicut
pelayaran ke-2 1407-1408 : champa, jawa, siam, sumatra, lambri, calicut, cochin, ceylon
pelayaran ke-3 1409-1411 : champa, java, malacca, sumatra, ceylon, quilon, cochin, calicut, siam, lambri, kaya, coimbatore, puttanpur
pelayaran ke-4 1413-1415 : champa, java, palembang, malacca, sumatra, ceylon, cochin, calicut, kayal, pahang, kelantan, aru, lambri, hormuz, maladewa, mogadishu, brawa, malindi, aden, muscat, dhufar
pelayaran ke-5 1416-1419 : champa, pahang, java, malacca, sumatra, lambri, ceylon, sharwayn, cochin, calicut, hormuz, maldives, mogadishu, brawa, malindi, aden
pelayaran ke-6 1421-1422 : hormuz, afrika timur, negara-negara di jazirah arab
pelayaran ke-7 1430-1433 : champa, java, palembang, malacca, sumatra, ceylon, calicut, hormuz...

Bila di teliti negara negara yang dulu dilewati nya waktu pada th. 1405 adalah champa, jawa, malaka, sumatera atau palembang. area tempat tersebut yang sangat diminati chengho sekurang-kurangnya 5 kali chengho mengunjunginya. walau sebenarnya area tempat itu populer dengan kerajaan besar layaknya sriwijaya, majapahit, aceh serta langkasuka. yang sangat menarik adalah pada ekspedisi pelayaran ke-4nya, cheng ho sudah tiba ke kelantan serta pahang didalam th. 1413 serta 1415.

Butuh diingat kuga, saat dunia barat serta orientalis repot mengulas christopher columbus mendapatkan benua amerika pada th. 1492 dengan cuma 3 buah kapal serta 88 orang anak kapal atau awak awak, laksemana cheng ho justru sudah lakukan petualangan pada benua sepanjang 7 kali berturut-turut didalam jarak periode cuma 28 th. sahaja ( 1405-1433 ) gunakan armada yang terdiri dari 27, 000 awak-awak serta 307 kapal laut. berarti armada laksamana chengho 5 kali semakin besar dari armada christopher columbus ).

Kapal terbesar memiliki panjang lebih kurang 400 kaki atau 120 mtr. serta lebar 160 kaki atau 50 mtr. serta bertiang layar 3layar dan 9 layar. tidak kurang dari 30 negara di asia, timur sedang, serta afrika dulu disinggahinya. vasco da gama yang berlayar dari portugis ke india th. 1497 lalu tidak bisa menandingi kehebatan laksamana cheng ho apalagi ferdinand magellan yang meniti pelayaran melingkari bumi lalu tertinggal 114 th. di belakang ekspedisi cheng ho.

Dari catatan keberhasilan ekspedisi dari chengho yang hebat tersebut selanjutnya membuahkan satu tips pelayaran yang dikenali sebagai buku zheng hes navigation map yang dapat merubah peta navigasi dunia hingga abad ke-15. didalam buku ini ada 24 peta navigasi tentang arah pelayaran, jarak di lautan, serta beragam pelabuhan. jalur perdagangan cina lalu beralih, tidak sebatas bertumpu pada jalur sutera pada beijing bukhara saja nama kerajaan tiongkok makin dikenali di mata dunia hasil pengembaraan samudera palnglima cheng ho tersebut.

Nama laksamana cheng ho populer di alam nusantara terutamanya di malaka pada abad ke-15.
laksamana cheng ho sudah meninggal dunia pada bln. april 1433 di calcutta, india, jenazahnya dikuburkan di satu area di dalam perjalanan pulang ke tiongkok ( ada sesetengah pendapat yang menyebutkan beliau di kuburkan di semarang ). hanya rambut serta bajunya saja yang dibawa kembali ke tiongkok pada bln. julai 1433. sebagai masalah serta misteri adalah kenapa sesudah kematian cheng ho, pihak istana sudah membakar semua catatan yang dibikin cheng ho sebagai laporan perjalanannya. hingga catatan tentang ekspedisi ke-7 cheng ho amat sedikit didapati. tetapi yang tentu ada catatan lain mengenainya perjalanannya.

Berdasar sebagian versi serta bukti peninggalan histori laksemana cheng ho atau haji mahmud shams ini sudah meninggal serta dikuburkan di semarang. seni bela diri kung fu yang dikatakan hak paten orang cina nyatanya datang dari calcutta india yang datang dari kallary payatt dibawa serta dikembangkan oleh laksemana cheng ho serta orang-orang beliau ke tanah besar cina..

Bila kita meneliti urutan histori serta pergolakan perebutan kenaikan takhta kaisar dinasti ming di cina, selepas kematian kaisar ming cheng zhu pada th. 1424, kaisar ming ren zhong sudah naik tahta. lantas keluar larangan berlayar untuk seluruh pelaut tiongkok. inilah yang mengakibatkan kenapa jarak pada ekspedisi ke-6 serta ke-7 cheng ho berselang demikian lama. 1 tahun lantas kaisar ming ren zhong mewariskan tahta pada kaisar ming xuan zhong th. 1430, kaisar ming ren zhong mati serta kaisar ming xuan zhong kembali memperbolehkan cheng ho belayar ( ekspedisi ke-7 didalam th. 1431~1433 ).
Tetapi sesudah berakhirnya ekspedisi ke-7, kaisar ming xuan zhong mulai lakukan politik tutup pintu serta mengakibatkan terputusnya jalinan budaya serta kemajuan luar negeri. sejak tersebut kejayaan serta kegemilangan maritim tiongkok yang demikian hebat serta populer itu makin suram. kemunduran teknologi maritim yaitu menjadi hal penting jatuhnya dinasti qing sesudah angkatan laut tiongkok alami kekalahan yang memalukan dari imperialis
barat didalam perang candu.

Lantas di tiongkok agama islam sudah ada serta berkembang sejak zaman dahulu sebelum saat kerajaan sriwijaya mengetahui islam. perihal yang tidak dapat dihapus serta dimusnahkan dari histori, tengok saja ada bangunan mesjid yang menyerupai kelenteng di sebagian kota di indonesia. berarti penduduk china sudah mengetahui agama islam sejak zaman dahulu, serta islam tidak mengajarkan permusuhan antar etnis. sama halnya penyebaran islam oleh beberapa wali 9 yang dikerjakan dengan jalur damai dengan tidak menghancurkan kebiasaan asli masyarakat nusantara. chengho nama nama besar seorang panglima laut yang sejarahnya dibikin samar oleh orang orang spesifik, mengapa pengetahuan dunia cuma mengenalkan christopher columbus lebih hebat dari chengho ?


1 komentar:

harap jaga kesopanan.
mohon kritk dan saran yang membangun.

Looped Slider

Find Us On Facebook

Gallery

Random Posts

Social Share

Flickr

Events

Gagdet